BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kerajinan sutera
adalah kerajinan yang sangat bagus dan mimilki kreativitas yang tinggi sehingga
pembuatan sutera amat sulit sehingga banyak peminat yang ingin memiliki sutera
dan memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan perekonomian kota
Sengkang pada khususnya yang telah lama memproduksi kerajinan sutera.
Namun kendala yang dialami dalam perkembangan
perekonomian yaitu masih kurangnya komoditas yang ingin mengekspor keluar
produksi kerajinan sutera yang dapat meningkatkan perekonomian sutera
masyarakat kota Sengkang.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka difokuskan tiga pokok
permasalahan yang diangkat pada karya tulis ini adalah :
1.
Seberapa besar minat masyarakat Kota Sengkang dalam
menggeluti usaha kerajinan sutera?
2.
Bagaimanakah pengaruh kerajinan sutera dalam
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kota Sengkang?
3.
Usaha apa yang dilakukan oleh para pengrajin sutera
dalam mengembangkan usahanya agar lebih menigkatkan taraf hidup?
1.3
Tujuan
Pada dasarnya karya tulis ilmiah ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan ketertarikan masyarakat
kota Sengkang terhadap tingkat perekonomian dan pelestarian pembuatan kerajinan
Sutera Sengkang serta ikut serta menjadi sarana penunjang untuk mengembangkan
usaha masyarakata kota Sengkang akan hal tersebut. Adapun tujuan karya tulis
ini secara mendetail sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui minat masyarakat kota Sengkang dalam
menggeluti usaha kerajinan sutera.
2.
Untuk mengetahui pengaruh kerajinan sutera dalam
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kota Sengkang.
3.
Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh para
pengrajin sutera dalam meningkatkan usahanya agar lebih meningkatkan taraf
hidup.
1.3 Manfaat
Penulisan
Karya tulis ilmiah ini disusun sedemikian rupa agar
dapat bermanfaat bagi semua kalangan pembaca. Adapun manfaat penulisan dari
karya tulis ilmiah ini adalah :
1.
Bagi para pengrajin sutera, penelitian ini dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat perekonomian yang dapat diperoleh dalam
memproduksi sutera.
2.
Bagi masyarakat Kota Sengkang dapat menggunakan
penelitian ini sebagai dasar untuk memulai memproduksi kerajinan sutera.
3.
Bagi pekerja sutera, dapat mengembangkan pengetahuan
mereka mengenai proses pembuatan kerajinan sutera.
4.
Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan dapat menjadikan pedoman dalam bergaul di
zaman modern ini untuk tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan kebudayaan
daerah asal serta lebih menambah objek pengetahuan dan memperluas cakrawala
peneliti mengenai kerajinan tradisional khas Sengkang yaitu Kerajinan Sutera.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Hakikat Kerajinan SuteraFour of the most important domesticated silk worms,
together with their adult moth forms, (1885-1892)Silk
is a natural , some forms of which can be into .
a.
Hakikat Kerajinan
Kerajinan, juga dikenal sebagai kerajinan bekerja atau sekadar kerajinan, adalah jenis pekerjaan di mana berguna dan perangkat
dekoratif dibuat sepenuhnya dengan tangan atau dengan hanya menggunakan alat
sederhana. Usually the term is applied to
traditional means of making goods. Biasanya istilah ini diterapkan pada
cara-cara tradisional untuk membuat barang. The
individual of the items is a paramount criterion, such items often
have cultural and/or religious significance. Individu artisanship dari item adalah kriteria yang paling penting,
seperti sering item budaya dan / atau keagamaan penting. Items made by or machines are not handicrafts. Produk yang
dibuat oleh produksi massal atau mesin tidak kerajinan. Usually, what distinguishes the term handicraft
from the frequently used category is a matter of intent: handicraft items are intended to
be used, worn, etc, having a purpose beyond simple decoration. Biasanya,
apa yang membedakan istilah kerajinan dari kategori yang sering
digunakan seni dan kerajinan adalah masalah niat: kerajinan item
dimaksudkan untuk digunakan, dipakai, dll, memiliki tujuan di luar dekorasi
sederhana. Handicrafts are generally considered
more traditional work, created as a necessary part of daily life, while arts
and crafts implies more of a pursuit and a demonstration/perfection of a creative
technique. Kerajinan pada umumnya dianggap pekerjaan yang lebih
tradisional, dibuat sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari,
sementara seni dan kerajinan menyiratkan lebih dari sebuah hobi mengejar dan demonstrasi / kesempurnaan teknik kreatif. In practical terms, the categories have a great deal of
overlap. Dalam istilah praktis, kategori yang memiliki banyak tumpang
tindih.
a.
Hakikat Sutera
Sutra adalah alami protein serat, beberapa bentuk yang dapat ditenun menjadi tekstil. The best-known type of
silk is obtained from made by the of the reared in captivity ( ). Yang paling terkenal adalah jenis sutra yang
diperoleh dari kepompong yang dibuat oleh larva dari murbei ulat sutra Bombyx mori dibesarkan di penangkaran (sericulture). The shimmering
appearance of silk is due to the triangular -like structure of the silk fibre which allows silk
cloth to refract incoming light at different thus producing different colors. Penampilan yang
berkilauan sutra ini disebabkan oleh segitiga prisma-struktur seperti serat sutra kain sutra yang
memungkinkan untuk membiaskan cahaya yang masuk di berbagai sudut sehingga menghasilkan warna yang berbeda. Silks are produced by several other insects, but only
the silk of moth caterpillars has been used for textile manufacture.
Sutra dihasilkan oleh beberapa serangga lain, tetapi hanya ngengat ulat sutra
telah digunakan untuk pembuatan tekstil. There has
been some research into other silks, which differ at the molecular level.
Telah ada penelitian sutra lain, yang berbeda pada tingkat molekuler. Silks are mainly produced by the of insects that , but also by some adult
insects such as . Sutra terutama dihasilkan oleh larva serangga yang metamorfosis lengkap, tetapi juga oleh beberapa
serangga dewasa seperti webspinners. Silk production is
especially common in the ( , , and ), and is sometimes used in nest construction.
Produksi sutra ini khususnya umum di Hymenoptera (lebah, tawon, dan semut), dan kadang-kadang digunakan dalam konstruksi sarang. Other types of produce silk, most notably various such as (see ). Jenis Artropoda memproduksi sutra, terutama berbagai arakhnida seperti laba-laba (lihat laba-laba sutra.
Sutera
merupakan salah satu kerajinan
tradisional khas Suku Bugis yang berada di Sengkang. Sutera menjadi warisan
leluhur yang hingga kini keberadaannya masih dilestarikan. Sutera menjadi kain
kebanggaan masyarakat Bugis yang dahulu hanya digunakan oleh kalangan
bangsawan. Namun seiring waktu dunia semakin modern, kini sutera dapat
digunakan semua kalangan. Dari segi pembuatannya suterapun telah mengalami
perkembangan tanpa mengurangi keaslian dan kemurnian bahan dasar pembuatan
sutera. Hanya dari segi alat pembuatan yang kini lebih canggih dan modern,
namun masih ada sebagian masyarakat pengrajin sutera yang menggunakan mesin
tenun tradisional seperti yang terbuat dari kayu. Pesta perkawinan, pesta
rakyat, upacara adapt, seminar, dan kegiatan-kegiatan resmi maupun sakral
lainnya menjadi sarana untuk masyarakat menggunakan kain sutera yang telah
diolah menjadi baju, selendang, kerudung, sarung, hingga tas sekalipun dengan
kolaborasi warna, corak dan kreasi tradisional-modern yang sangat indah. Sutera
tidak hanya menjadi salah satu lambing kehormatan bagi masyarakat Bugis karena
sutera telah menjadi salah satu kerajinan tradisional Indonesia yang dapat
menembus pasar internasional. Setiap pameran kerajinan tradisional dan modern
baik di Indonesia maupun di kancah intternasional, sutera selalu ikut
berpartisipasi sebagai kerajinan tradisional yang indah, eksotik, ekspensif,
dan mengagumkan. Selain kepopuleran sutera, bagi pemerintah Kabupaten Wajo
sutera menjadi salah satu objek daerah yang menghasilkan pendapatan daerah
cukup tinggi dan membantu pendapatan daerah pemerintah di bidang ekonomi.
2.2
Pentingnya Tingkat Perekonomian
Perekonomian spesifik terdiri dari sistem ekonomi suatu negara atau daerah lain, para tenaga kerja, modal dan lahan sumber daya, dan agen-agen ekonomi sosial yang berpartisipasi dalam produksi, pertukaran, distribusi, dan konsumsi dari barang dan jasa yang ada di daerah. A given economy is the end result of a process that
involves its , and social organization , as well as its , endowment, and , as main factors. Sebuah ekonomi yang diberikan
adalah hasil akhir dari suatu proses yang melibatkan para evolusi teknologi, sejarah dan organisasi sosial, serta sebagai geografi, sumber daya alam abadi, dan ekologi, sebagai faktor utama. These
factors give context, content, and set the conditions and parameters in which
an economy functions. Faktor-faktor ini memberikan konteks, konten, dan
menetapkan kondisi dan parameter di mana fungsi ekonomi. Today the range of fields of study exploring,
registering and describing the economy or a part of it, include such as , as well as branches of ( ) or ( Saat ini, berbagai
bidang studi mengeksplorasi, mendaftar dan menggambarkan ekonomi atau bagian
dari itu, termasuk ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, serta cabang dari sejarah (sejarah ekonomi) atau geografi (geografi ekonomi). Practical
fields directly related to the human activities involving production,
distribution, exchange, and consumption of goods and services as a whole, range
from to and business administration to to . Kolom praktis berkaitan langsung dengan kegiatan
manusia yang melibatkan produksi, distribusi, pertukaran, dan
konsumsi barang dan jasa secara keseluruhan, mulai dari teknik ke manajemen dan bisnis administrasi untuk ilmu terapan untuk membiayai. All kind of , , economic agents or economic activities, contribute to the economy. , saving and are core variable components in the economy and
determine market equilibrium. Semua jenis profesi, pekerjaan, agen-agen ekonomi atau kegiatan ekonomi, kontribusi
terhadap perekonomian. Konsumsi, tabungan dan investasi adalah komponen variabel inti dalam perekonomian
dan menentukan keseimbangan pasar. There are three
main sectors of economic activity: , and . Ada tiga sektor utama kegiatan ekonomi: primer, sekunder dan tersier.
Kelangkaan berarti bahwa tersedia sumber daya yang tidak mencukupi untuk
memenuhi semua keinginan dan kebutuhan. Absent of
scarcity and alternative uses of available resources there is no . Tidak ada kelangkaan
dan alternatif penggunaan sumber daya yang tersedia tidak ada masalah ekonomi. The
subject thus defined involves the study of as they are affected by incentives and resources.
Demikian subjek didefinisikan melibatkan studi tentang pilihan karena mereka terpengaruh oleh
insentif dan sumber daya.
Economics aims to explain how work and how economic interact. Ekonomi bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana ekonomi bekerja dan bagaimana ekonomi agen berinteraksi. Economic
analysis is applied throughout society, in , and , but also in , , the , , , politics , , , war, and . The expanding domain of economics in the social sciences has been described as . Analisis ekonomi
diterapkan di seluruh masyarakat, dalam bisnis, keuangan dan pemerintah, tetapi juga dalam kejahatan, pendidikan, pada keluarga, kesehatan, hukum, politik, agama, lembaga-lembaga sosial, perang, dan ilmu pengetahuan. The memperluas domain ekonomi pada ilmu-ilmu sosial telah digambarkan sebagai imperialisme ekonomi.
Common distinctions are drawn
between various dimensions of economics: between (describing "what
is") and (advocating "what ought
to be"); between economic theory and ; and between (more "orthodox"
dealing with the "rationality-individualism-equilibrium nexus") and (more "radical"
dealing with the "institutions-history-social structure nexus" ). Common perbedaan yang ditarik antara berbagai
dimensi ekonomi: antara ekonomi positif (menggambarkan "apa
adanya") dan ekonomi normatif (menganjurkan "apa yang
seharusnya"); antara teori ekonomi dan ekonomi diterapkan, dan antara ilmu ekonomi arus utama (lebih
"ortodoks" berurusan dengan
"rasionalitas-individualisme-equilibrium perhubungan") dan heterodoks ekonomi (lebih "radikal"
berhubungan dengan "lembaga-sejarah-struktur sosial perhubungan".
Namun buku teks utama perbedaan antara ekonomi mikro, yang mempelajari perilaku ekonomi dari
agen (termasuk individu dan perusahaan, konsumen dan produsen), dan makroekonomi, isu-isu pengangguran, inflasi, pertumbuhan
ekonomi, dan moneter dan kebijakan fiskal untuk seluruh ekonomi
2.3 Deskripsi Masyarakat Kota Sengkang,Kabupaten
Wajo
Kabupaten Wajo terletak pada posisi 3o39’ – 4o16’
Lintang Selatan dan 119o53’ – 120o27’ Bujur Timur.
Merupakan daerah yang terletak di tengah-tengah Provinsi Sulawesi Selatan dan
pada zone tengah yang merupakan suatu despresi yang memanjang
pada arah laut tenggara dan terakhir merupakan selat. Batas wilayah
Kabupaten Wajo yaitu Kabupaten Luwu dan Kabupaten Sidrap di bagian utara, Teluk
Bone di sebelah timur, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone di sebelah Selatan,
serta Kabupaten Soppengg dan Kabupaten Sidrap di sebelah barat. Luas Kabupaten
Wajo adalah 2506,19 km2 atau 4,01% dari luas wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten Wajo terdiri atas 14 wilayah kecamatan, 45 wilayah
kelurahan, dan 131 desa. Masing-masing wilayah kecamatan tersebut mempunyai
potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berbeda. Kesemuanya itu
dapat dimanfaatkan untuk menunjang pertumbuhan pembangunan daerah.
Dari 45 wilayah kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Wajo, Kecamatan Tempe adalah salah satu kecamatan yang dalam lingkup wilayahnya
terdapat ibukota Kabupaten Wajo yaitu Sengkang. Kota Sengkang berada di
tengah-tengah Kecamatan Tempe dengan jumlah penduduk ±500 ribu jiwa yang
sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang. Selain pedagang, penduduk
Kota Sengkang bermata pencaharian sebagai petani dan pegawai negeri. Dari
sekian banyak penduduk Kota Sengkang, Suku Bugis mendominasi bermukim di kota
ini. Sejak zaman dahulu kala, Bugis yang terdapat di Kota Sengkang terkenal
dengan kerajinan Sutera Sengkang yang hingga kini telah dikenal ke dunia
internasional.
BAB III
PROSES
PENELITAN
Penelitian ini dilakukan
dengan cara menyebarkan angket kepada masyarakat di Kota Sengkang. Pengisian
angket dilakukan melalui penulisan jawaban di angket tertulis.
Responden
yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat , antara lain: tinggal di
kota Sengkang atau orang asli Sengkang (bagi yang berada di luar kota sengkang)
yang merupakan masyarakat Kota Sengkang, dan orang dewasa yang mengerti tentang
kerajinan sutera. Pemilihan responden dilakukan secara acak tanpa pembatasan
jumlah. Meskipun demikian, penyebarannya tetap merata meliputi berbagai lapisan
masyarakat orang dewasa baik perempuan maupun laki-laki.
3.1 Lokasi
penelitian
Pengambilan
lokasi responden dilakukan secara acak meliputi Daerah Tempe, dan sejumlah
daerah-daerah di Kecamatan Tanasitolo khususnya Impa-Impa.
3.2 Cara
Pengambilan Data
Pengambilan
data dilakukan dengan cara menyebar angket di setiap daerah berdasarkan tempat
tinggal masyarakat yang sebelumnya telah ditetapkan.
3.3 Cara
Menganalisis Data
Analisis
dilakukan dengan cara mengelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok masyarakat
dengan perngaruh positif, kelompok masyarakar dengan pengaruh negatih dan
kelompok masyarakat yang netral.Pengelompokan tersebut diperoleh dari hasil
penyebaran angket yang diantaranya terdapat pertanyaan tertutup.
Dari hasil yaag didapatkan kemudian
diadakan pengelompokan untuk setiap jenis pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
utamanya kerajinan sutera. Kegiatan ini berguna untuk menentukan kelompok
terbanyak. Untuk mengambil kesimpulan tentang pengaruh kerajinan sutera
terhadap perekonomian kota Sengkang dapat dilihat dari analisis data. Jika
hasil kelompok pengaruh positif lebih banyak dapat dikatakan pengaruh kerajinan
sutera sangat berpengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Sengkang.
Sebaliknya jika kedua kelompook lain lebih besar dapat disimpulkan bahwa
pengaruh kerajinan sutera terhadap ekonomi Kota Sengkang dapat dikatakan kurang
atau tidak berpengaruh sama sekali.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Angket
(4.1.1) Angket I
Angket I adalah angket pertanyaan bersifat
umum dan terbuka.
Angket ditujukan untuk mengetahui secara umum
tentang minat
Masyarakat
Kota Sengkang terhadap kerajinan sutera.
(4.1.2) Angket II
Angket II adalah angket bersifat pertanyaan-pertanyaan tertutup
yang ditujukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kerajinan sutera terhadap tingkat perekonomian masyarakat Kota
Sengkang baik itu bersifat positif, bersifat negatif maupun yang netral.
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar masyarakat di kota Sengkang memilki dan menyukai Kerajinan Sutera. Dan dari penelitian ini juga
dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pengaruh
yang bersifat positif dari Kerajinan
Sutera dalam meningkatkan taraf hidup ekonomi bagi masyarakat Sengkang. Hal ini didasarkan pada :
5.1
Hasil Angket I
Masyarakat Kota Sengkang
lebih tertarik dan berkeinginan untuk mengelolah kerajinan sutera dibanding
dengan kerajinan-kerajinan yang lainnya yang merupakan hasil dari Kota Sengkang
karena sutera dapat mempopulerkan Kabupaten Wajo khususnya Kota Sengkang. Serta
masyarakat Kota Sengkang juga lebih
percaya diri dengan memakai hasil kerajinan sutera dan tidak merasa kuno dengan
hasil-hasil sutera yang merupakan khas suku bugis.
5.2
Hasil Angket II
Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Bahwa masyarakat Kota Sengkang sangat mendukung pengelolaan
kerajinan sutera di Sengkang. Bukan hanya karena dapat mempopulerkan kota
Sengkang disamping itu juga dapat
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Sengkang bahkan dari angket ini
ada salah satu masyarakat menginginkan bahwa kerajinan sutera harusnya diekspor
keluar negeri supaya lebih meluas perdagangannya serta lebih terkenal dimata
seluruh pelosok dunia atau Internasional.
b. Harga dari Kerajinan sutera pada umumnya tidak terlalu
mahal dalam arti dapat dijangkau oleh masyarakat Kota Sengkang, yang tentunya
memiliki corak dan warna yang khas seperti Balo’ Renni dan Balo’ Tettong.
c. Kebanyakan dari masyarakat Kota Sengkang pernah mengelolah
kerajinan sutera dengan melakukan berbagai upaya-upaya sebagai penghasil yang
cukup handal dalam memenuhi taraf hidupnya/ekonominya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Kerajinan
sutera sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Sengkang khususnya
yang mengelola Kerajinan Sutera.
2.
Secara
umum masyarakat Kota Sengkang sangat mendukung kerajinan sutera demi
meningkatkan perekonomian Kota Sengkang.
3.
Dapat
disimpukan bahwa masyarakat Kota Sengkang sangat tertarik dengan adanya
Kerajinan Sutera karena selain dapat meningkatkan perekonomian juga dapat
mempopoulerkan Kota Sengkang sebagai penghasil sutera yang mempunyai ciri khas
asli suku bugis.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian
diatas, peneliti menyarankan:
1.
Kerajinan
sutera harus lebih ditingkatkan kualitasnya supaya lebih mendorong kemajuan
ekonomi Kota Sengkang.
2.
Hendaknya
pengrajin atau pengelola sutera dapat lebih membuka lapangan kerja bagi
masyarakat untuk memajukan taraf perekonomiannya.
3.
Hendaknya
pemerintah melakukan sosialisasi perdagangan supaya sutera tidak hanya dikenal
di Indonesia .melainkan dapat diekspor keluar negeri.
4.
Hendaknya
mulai sekarang masyarakat lebih memperhatikan keberadaan dan kelestarian sutera
di Sengkang serta lebih menghargai hasil kerajinan budaya Kota sendiri sebagai
ciri khas asli bugis.
(Hasil Angket I)
“PENGARUH KERAJINAN SUTERA TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN
MASYARAKAT KOTA SENGKANG”
Daftar Jawaban
dari Pertanyaan angket
Nama:
Pekerjaan:
Alamat:
1. Apakah anda tertarik dengan kerajinan sutera?
Ya
Tidak
2. Apakah anda mempunyai
keinginan untuk mengelolah kerajinan sutera?
Ya
Tidak
3. Apakah anda sering memakai hasil kerajinan sutera?
Ya
Tidak
4. Apakah dengan memakai hasil kerajinan sutera dapat membuat anda
percaya diri?
Ya
Tidak
5. Menurut anda, apakah sutera dapat membuat Kota Sengkang menjadi
populer?
Ya
Tidak
6. Apakah
anda bangga dengan kerajinan sutera yang ada di sengkang?
Ya
Tidak
(Hasil Angket II)
“PENGARUH
KERAJINAN SUTERA TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT KOTA SENGKANG”
Daftar jawaban
dari Pertanyaan Angket
Nama:
Pekerjaan:
Alamat:
1.
Menurut anda,
Apakah kerajinan sutera dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kota
sengkang?
Ya
Tidak
2.
Apakah kerajinan
sutera dapat memberikan dampak positif bagi anda?
Ya
Tidak
3.
Menurut anda,
apakah harga kain sutera itu terlalu mahal?
Ya
Tidak
4.
Menurut anda,
apakah kain sutera perlu diekspor keluar
negeri?
Ya
Tidak
5.
Apakah anda pernah
mengelola kerajinan sutera?
Ya
Tidak
DAFTAR PUSTAKA
·
http/translet.google.co.id.
·
http/www.wikipedia_sutera.com
·
http/www.wikipedia_defenisi-sutera.com.
·
Tim Edukatif. 2007.
Kompetensi Berbahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga